Jumat, 18 April 2014

Peluk Cium Didepan Umum, Berujung Pecat Memecat


Pemilu Legislatif 2014 usai sudah.  Pemenag tiga besar dari 12 partai nasional dan tiga partai lokal di Aceh, sudah dapat dipastikan. Yaitu;  Partai PDIP urutaran teratas, disusul Partai Golkar dan Partai Gerindra.  Sementara partai berbasis Islam seperti :  PPP, PKB, PKS, PAN berada diposisi papan tengah. Namun bagi  partai berlambang  ka'abah, kini sedang dilanda kisruh internal,   gara-gara ketua umumnya 'Peluk cium' didepan umum.

Peristiwa peluk cium itu berlansung di stadion Gelora Bung Karno, 23 Maret 2014 lalu, didepan puluhan ribu massa pendukung Partai Gerinda. Karena hari itu Partai Gerindra melangsungkan kampanye akbar yang dinilai sangat sukses. Dan, lebih sukses lagi karena mampu dihadirkan beberapa fungsionaris Partai PPP yang memakai baju jas hijau sebagai baju kebesaran Partai yang peninggal orde baru.

Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto dalam orasinya mengatakan, kita harus berterimakasih kepada Partai PPP yang hari ini bergabung kampanye bersama kita. "Hidup PPP . . . , hidup  Pak Surya Darma Ali," begitu teriak Parbowo diatas pentas sembil menganjungkan tangan yang juga diikuti oleh Surya Darma Ali (SDA) berulangkali meneteriakan, Hidup PPP,  ... hidup Gerindra, ... hidup Pak Surya, ... hidup Prabowo.

Usai pelaksanaan Pemilu legislatif,  14 April 2014, wakil ketua umum DPP-PPP, Emran Pangaphi dan kawan-kawannya, mendadak melaksanakan  konperensi pers di kantor DPP-PPP Jakarta, menurut Emran mereka tidak bisa menerima perlakuan 'peluk dan cium' SDA di arena kampaye Gerindra. "Apa pasal saudara ketua umum menyerahkan lehernya kepada partai yang lebih kecil suaranya dibandingkan dengan PPP," begitu teriak Emran dengan nada geram.

Bola api  kisruh dalam tubuh PPP  kini sudah bergulir, dimana lebih dari dua pertiga jumlah  pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP se-Indonesia berkumpul di Bogor meminta sepaya DPP-PPP segera membuat rapat, memberikan sanksi kepada SDA.  Sebab, menurut mereka  para kader didaerah tidak bisa menerima perlakuan ketua umum  didepan umum. "Kami sangat maulu," tegas Ketua DPW-PPP Jawa Tengah melalaui jumpa pers di Jakarta.

Nah, sejauh manakah sengketa 'peluk cium' ala partai PPP ini.  Untuk menjawab pertanyaan yang bernuansa politis ini, tidaklah seperti  menjawab; 1 + 1 = 2, tapi bisa terjadi jawabannya adalah 1 + 1 = 3 - 1. Begitulah lebih kurang rumus politik DPP-PPP yang sedang dimainkan.

Kini pihak SDA, sudah mengeluarkan surat teguran keras, kepada para ketua atau pengurus DPW yang hadir dalam pertemuan di Bogor. Bahkan empat orang pengurus DPW dan seorang wakil ketua umum DPP-PPP dinonaktifkan secara permanen pada posisi mereka. Dengan demikian terjadilah saling pecat memecat kader partai berazas Islam ini gara-gara peluk ciumnya sang ketua umumnya SDA dengan Parabowo di atas pentas kampanye partai Gerindra.

Sikap dan kesimpulan SDA yang juga masih berstatus Meteri Agam RI menghadiri kampanye Gerindra yang berangkulan dengan Prabowo yang juga Mantan Danjend Kopasus menjadi serius, sehingga posisi SDA terancam digoyang dari kursi ketua umum DPP Partai berlambang ka'bah ini. Bahkan pro kontra kander PPP terjadi dimana-mana, konon lagi dipicu dengan hasil perolehan suara hasil Pemilu 2014 sementera ini PPP tidak mencapai target diatas 10%, hannya mampu mendulang suara dibawah 6,5%.

Sekali lagi, itulah ciuman dan pelukan ala politik, hampir sama dengan ciuman dan peluk ala percintaan anak-anak remaja. Meskipun suka sama suka alias senang sama senang, namun dalam tatakerama hukum syariat Islam sebelum ada akad nikah tetap dinyatakan berdoasa. Walaupun ciuman dan pelukan itu sebagai alasan PDKT menjejaki pernikahan alias berkualisi dalam arti politik, tetap dinilai tidak sah. Berbeda dengan pelukan dan ciuman seorang ayah kepada anaknya, atau seorang suami kepada isteri tercintanya.

Pelukan Aktifis

Sebagai aktifis, tentu terbayang kepada sistem pengakaderan yang dilaksanakan secara resmi, baik oleh PPP, Gerindra dan beberapa partai politik  lain, atau organisasi sosial seperti NU, Muhammadiyah dan lainnya,  atau kalangan LSM, tentu saja pada akhir sesi pertemuan pengaderan itu, umumnya sebelum bubar acara mereka saling rangkul-rangkulan, bahkan suasana peluk dan cium pipi kiri dan kanan menjadi tontotan menarik yang diperlihatkan oleh  setiap kader yang mengikuti pengakaderan tersebut.

Artinya pelukan dan adu pipi kiri-kanan seorang kader sesamanya, atara kader dengan seniornya adalah pertanda acara sudah usai, nilai persudaraan semakin terjalin. Sehingga bila suatu saat para pemimpin organisasi ingin mengerahkan dan mengerakan masa untuk kepentingan politiknya  dengan mudah akan tercapai target politik tersebut.

Begitu juga pelukan yang berlangsung dirumah tangga,  seorang isteri karena stres beban rumah tangga, atau perlakuaan anakanya yang menyimpang dari aturan, maka salah satu obat diberika suami adalah  memberikannya pelukan mesra kepada sang isterinya. Sebab, pelukan seorang suami kepada isterinya menurunkan tensi emosi diantara mereka.

Seperti ditulis Helen Colton, dalam buku The Joy of Touching juga menemukan bahwa ketika seseorang disentuh, hemoglobin dalam darah meningkat hingga suplai oksigen ke jantung dan otak lebih lancar, badan menjadi lebih sehat dan mempercepat proses penyembuhan. Maka bisa dikatakan bahwa pelukan bisa menyembuhkan penyakit “hati” dan merangsang hasrat hidup seseorang

Kembali kepersoalan kisruh dalam tubuh PPP.  Kiranya, partai yang berazas Islam hendaknya dikedepankan misi musyawarah lebih baik, dari pada saling buka-bukaan didepan umum, seperti yang sedang berlangsung. Semoga ada solusinya, dimana diharapkan  para ulama yang bergabung dalam PPP bisa mengambil peran untuk mendinginkan kedua kubu yang berseteru itu.
Amin, ...