Senin, 12 November 2012

Pos Rani

Pos Siskambling desa Cot Glee itu selalu dipenuhi para puda desa itu. Tapi setelah tabrakan lari dengan mobil CRV milik Pak Kadir yang meninggal dunia seorang siswi SMA satu kota itu Pos itu mulai sepi. Karena setiap lepas  magrib,  kata orang kapung Cot Glee itu waktu 'sama leumo', yaitu suatu penglihatan tidak begitu jelas antara manusia dan lembu. Dalam suasana inilah terkadang muncul fantasi bagi warga yg sering duduk di pos siskambling itu kelihatan wajah Rani siswi yang meninggal tabrak lari berjalan2 didepan mereka.


Cerita roh Rani bergantayangan sudah tersebar seluruh plosok kecamatan itu. Bahkan keluarga Rani juga mendengar berita tak enak tentang almarhumah Rani. Namun pihak keluarga Pak Don ayah Rani tetap tidak percaya, karena putinya semasih hidup tergolong gadis baik2. Bahkan disekolahnya dikenal Rani selalu mendapat rangking didalam kelasnya.

Sebaliknya Nenek Rani mamaknya Pak Don sangat percaya tentang adanya roh sesorang bila meninggal berdarah secara tak wajar, maka rohnya akan bergentayangan. Utk itu Nenek  yang bercucu lebih selusin itu, merencanakan akan membakar bekas darah tabrakan  Rani di jalan raya yang tak jauh dari pos jaga malam itu. Niat nenek semakin kuat setelah salah seorang keponakannya seperti yakin roh Rani bergentayanagan. Tersebarlah berita sekampung Cot Glee itu, Nenek Intan merencanakan memanggil Ro Rani supaya tidak lagi menggangu para pemuda yang sering nongrong di pos jaga malam dan beberpa kedai kopi diseputar pos itu, dimana banyak anak2 muda yang asyik maim internet dengan laptopnya. 

Memang sejak tabrak lari meninggal Rani itu, omset penjualan dua kedai kopi yang dekat dengan pos jaga ini anjelok drastis, sehingga Pak Man dan Pak  Oes pemilik warung itu sudah mulai gelisah, karena utang pengambilan buah2an utk dijadikan just sudah banyak terutamg. Mendengar ada berita Nenek Intan ingin memangil Roh Rani, baik Pak Man maun Pak Oes adalah orang pertama mendukung ide tersebut. Pada hal sehari-hari kedua toke warkop itu tdk percaya dengan adanya gentayangn roh manusia. "Itu syirik," kata Pak Man.

Sebaliknya dengan Nenek Intan, sejak tadi pagi setelah salat subuh ia sudah berangkat ke pasar pagi yang tidak jauh dari rumanya utk berbelanja kebutuhan menjelang magrib nanti sore akan dilkukan semedi pemanggilan roh cucu kesangannya. Semua sesajian utk kebutuhan dunia gaib itu sudah dibeli oleh Nenek Intan, termasuk bunga mawar merah dan putih.

Matari sudah mulai contong akan meninggal siang, warna kemerahan mentari sore itu sepertinya ingin pula menyaksikan tingkah laku manusia dengan dunia gaibnya itu.  Keberangkatan Nenek Intan bukan sendiri, ia ditemadi oleh Pak Don ayah Rani, serta sekitar lima belas anggota keluarga pergi dengan mengenderari tiga mobil kijang, karena lokasi penyerahan sesajian utk roh rani jauh dari rumah Nenek Intan, sekitar tujuh kilometer. 

Sepanjang jalan menuju  pos siskambling Desa Cot Glee itu, masyarakat menyaksikan taburan bunga2 yang ditaburkan oleh Nenek Intan, sehingga harum bunga melati bercampur dengan bunga kenanga semakin semerbak. Nenek Intan beserta Rombongan sesampai dilokasi segera mengambil wuzuk melaksanakan salat magrib bersama dengan keluarga yang ikuut nenek itu. Setelah membacakan beberapa pucuk doa secara masing2, kelihatan disekitar lokasi itu para anak2 mulai memadati, termasuk para ibu2 rumah tanga dan juga kelihatan beberapa orang kawan dekat almarhumah Rani. Diantaranya Itimah, Ratni, Titin dan juga Iwan, serta Zul.

Kelihatan dari kejauhan sana Nenek Intan sudah mulai duduk bersila yang didampingi Pak Don dan beberapa perempuan sebaya Nenek Intan yang mengelilingi seperti huruf "O". Keliahatan juga asap dupa alias kemunyan sudah berterbangan,  syair-syair mantra dari mulut Nenek Intan mulai kedeangaran sayub-sayub. 

Entah apa yang diucapkan oelh Nenek Intan itu, sambil ia berjalan mengelilingi tempat tewasnya Rani, sambil ia melepaskan tangannya seperti orang menepung tawarkan yang berhemburan air2 yang sudah dicelupkan dalam baskom yang kelihatan air putih ini bercampur dengan beberapa jenis bunga. Maka lengklah bau semerbak bunga itu bercampur dengan bau kemenyan yang memasuki semua hidung masyarakat yang diperkirakan ratusan yang memadati fempat pengambilan roh Rani.

Peristiwa yang dinilai sakral itu berlangsung satu jam lebih. Namun masyarakat menyaksikan dengan penuh tanda tanya. "Kenapa setelah dipercikan air, lalau dibakar pula pada bekas darah Rani diatas jalan aspal itu. Apa maksudnya," tanya seorang pengumjung kepada temannya yang lain. Namun jawaban itu tidak seorang pun yang bisa memberikan dengan konkrit.

Agenda demi agenda yang dilakukan Nenek Intan tdk diatur dengan tertip acara. Semuanya pemain tunggalnya adalah Nenek Intan. Kini agenda terakhir. Nenek Intan, berdoa sambil menadahkan kedua tangan denagn mulut komat kamit, tak terdengar sama sekali, entah apa yang diminta nenek intan itu , dan pada siapa yg ia mohon pun tdk jelas. Namun semua orang yakin, bah Nenek Intan itu lagi meminta agar Roh Rani tidak lagi muncul dipermukaan umum.

Begitulah upacara ritual pemanggilan Roh Rani dekat Pos Siskambling Desa Cot Glee itu. Sejak upacara itu selesai dilakukan oleh Nenek Intan, namun para pemuda desa itu sudah mulai kelihatan  kimpul lagi di pos ini. Pak Man dan Pak Oes pemilik dua waroeng kupi itu pun seperti kurang bersemangat menjual kopi disekitar pos jaga itu. Bahkan kedua toke itu mulai berencana utk mencari lokasi baru utk menjual kopi tarek, jus dan aneka maninuman  lainnya.

Sejak peristiwa itu. Kini  nama pos siskambling berubah nama pos itu menjadi Pos si Rani. Peristiwa itu sudah berlangsung lima tahun lalu, namun teman2 rani yang pulang dari Banda Aceh, Medan, jakarta, bandung, dan luar Negeri belajar dari perguruan tinggi, ada yang sudah sarjana ada pula yang sukses bidang bisnis, tetap saja merinding bila melewati Po Si Rani itu.

Lalu mereka berdoa dengan berbagai gaya bahasa masing-masing."Rani, kami minta kamu hiduplah tenang dialam mu. Jangan ganggu kami sebagai teman kamu. Kami selalu berdoa utk mu agar kamu mendapat tempat yang layak disisi Nya, sesuai dengan amal kamu sendiri. amin," demikian doa yang mereka panjatkan pada Reuni SMA satu tempat sekolah Rani dulu mereka berziarah ketempat peristiwa tabran Rani....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar