Wajahnya mirip Aidil
Bibirnya mirib bibir ibunya
Matanya tajam bagaikan mata elang.
Hidungnya tak mirip siapa pun kecuali alis matanya lentik halus sekali
Namanya belum jelas
Usianyapun baru semingu
Ibunya terus menangis memangil nama papanya
Ia lahir prematur tapi sudah tumbuh gigi susu
Aidil nama abangnya
Meratap nasipnya yang belum jelas
Ibunya sudah nekat hijrah kekota lain
Aidil bakal punya bapak tirinya
Aidilpun bertanya tentang ayahnya.
Sang ibupun tak kuasa meneteskan air mata
Selamat tinggal Aidil
Adikmu bersama papamu
Sampaikan salam ibu untuk papamu
Itulah pesan dalam surat ibu Aidil untuk adiknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar