Jumat, 14 Juni 2013

K o t a SERIBU H a r i m a u


Katanya, harimau itu tidak berani masuk kota
kata, harimau kota itu milik manusia
katanya, juga harimau zaman dulu 'kurengnya' sangat jelas jika  dipandang dengan mata
katanya,  pula harimau diera orde baru giginya masih rincing-runcing dan tajam pula
katanya, harimau dulu 'ngaumnya' bergema seantero nangroe dengan tatapan matanya penuh wibawa
katanya, harimau itu raja di tahta hutan yang penuh intrik politik dengan hukum rimbanya



Hari ini,
harimau yang dulu disegani,
dan berwibawa,
punya filing mengertak lawan, kini  tidak berdaya lagi
kenapa harimau hari ini tidak menjadi jimat bagi yang mendewakannya,
karena banyak harimau-harimau yang ganas  sudah menjadi  tontonan rakyat dalam sangkar sircus

Harimau hari ini banyak  giginya yang sudah empong masuk ke kota,
di kota pun tak ada hutan belantara seperti digunung-gunung,
sang harimau si raja hutan pun terpaksa bersembunyi  di balik semak-semak benton milik kota juang.
Kata orang, kota juang  hutannya kecil harimaunya banyak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar