Dalam membangun sebuah negeri
Kita harus berpacu
Semangat meterial dan spritual
Semakin cepat semakin hikmat
Kusemai langkah bersama paduan alam
Yang bersahabat
Kutoleh ke utara disana ada laut
Dan berbagai jenis ikan
Kupaling ke selatan di sana ada rimbaraya
Gunung-gunung bukit dan satwa
Beserta palawija kopi pala dan lada
Begitu stategisnya letak giografinya negeriku
Kuajak kawan dan sahabat
"Mari kita bangun kota Juang ini
Dari keterpurukan menjadi kota bersinar"
Kekayaan alam begitu melimpah
Kenapa kita harus miskin
Budaya melayu begitu mengah
Kenapa kita harus picik berfikir
Negeri kita harus nyaman
Dari keangkeran dan seram malam
Kini dihiasi lampu-lampu
Yang berwarna warni
Di sepenjang trotoar dan di simpang-simpang jalan
Kutulis puisi dalam bentuk prosa
Bukan artinya memuji diri
Hanya sebuah ungkapan rasa kepedulian
Masih banyak lagi yang harus dipacu
Untuk kota juang hari ini dan esok
Gadis-gadis manis sudah berkerudung
Tak ada lagi yang buka aurat
Bagi siapa yang melanggar qanun
Akan dicambuk di depan ummat
Anak-anak sekolah berseragam batik
Berhimpit-himpitan di atas atap labi-labi
Kini mereka tak lagi terhimpit
Karena sudah tersedia transportasi
Di antara dan di jemput
Gedung-gedung bangunan berdiri mengah
Rumah dan toko ala spanyol berarsitek Thailand
Bertingkat empat disamping gedung-gedung sekolah
Pendidikan dengan terpadu juga bersantadar Nasional
Itu semuanya ikut mengharumkan nama kebangaan daerah kami
Menjadi kota bersinar di antero Nangro Aceh berjaya
Serambi Makkah yang kita cintai ini.
By Mustafa A.Glangang Kota Juang, Oktober 2006
Tidak ada komentar:
Posting Komentar